Ekosistem Padang Lamun- Ekosistem Padang Lamun (Seagrass Ecosystem), pengertian Lamun (sea grass) adalah merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga yang hidup terendam di dalam laut, sedangkan Padang Lamun (seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir atau laut dangkal. Untuk pengertian lainnya padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya. Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai berbatu. Biota penghuni padang lamun lihat gambar dibawah :
Fungsi Padang Lamun
1. Fungsi Ekologi
- Produsen detritus dan zat hara
- Penstabil dasar perairan yang bersifat lunak
- Tempat perkembangbiakan (spawning ground), pengasuhan (nursery ground), serta sumber makanan (feeding ground)
- Penghasil oksigen dan mereduksi CO2 di dasar perairan
- Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahri
2. Fungsi Ekonomi
- Telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia seperti untuk makanan, pupuk, obat-pbatan.
- Terkait dengan biota yang hidupnya tergantung dengan ekosistem padang lamun sebesar U$ 412.325 per ha/tahun atau 11,3 milyar rupiah per ha/tahun (Fortes, 1990)
Ciri-ciri Ekologis
Menurut Den Hartog, 1977, lamun mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya mampu bertahan hidup di laut yaitu :
- Terdapatnya di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir
- Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu karang
- Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung
- Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan
- Mampu melakukan proses metabolisme termasuk daur generatif secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam air
- Mampu hidup di media air asin
- Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik
Struktur Vegetasi Lamun
- Terdapat 15 spesies yang ditemukan di Indonesia, dari 52 spesies di seluruh dunia
- Termasuk ke dalam dua famili : Hydrochaitaceae dan Potamogetonaceae
- Spesies yang membentuk komunitas padang lamun tunggal : Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, H. uninervis, Cymodacea serrulata, Thallassodendron cilliatum
- Komunitas tunggal umum dijumpai di dataran lumpur dekat hutan mangrove
- Komunitas campuran sering dijumpai tumbuh di substrat berpasir yang kondisi perairannya tenang
Contoh Tumbuhan Lamun
1. Posidonia oceanica
Adalah lamun yang tumbuh lambat ditemukan di kedalaman 5-35 meter sepanjang pantai Mediterania. Mereka dapat ditemukan di berbatu serta substrat lunak, dalam suhu antara 15-20 derajat celcius, dan pada salinitas yang stabil posidonia berkembang biak dengan reproduksi vegetatif. Feeding ground bagi penyu.
2. Syringodium isoetifolium
Ciri-cirinya tumbuh pada rataan terumbu bersubstrat pasir, tumbuh sampai kedalaman 3 m, tumbuh bersama dengan jenis lamun yang lain.
3. Halphila ovalis
Cirinya, daun berbentuk oval, tidak ada rambut di permukaan daun, pilihan makanan dugong, spesies kolonial yang pertama, ditemukan dari pasang surut hingga kedalaman subtidal.
4. halophila decipiens
Cirinya, daun oval kecil panjangnya 1-2,5 cm, memiliki 6-8 urat silang, daun rambut di kedua sisi, ditemukan pada kedalaman subtidal (>10 m).
5. Halodule uninervis
Feeding ground bagi dugong. Rimpang dari spesies ini kaya akan pati, dapat ditemukan pada salinitas tinggi 62 bagian per seribu, tetapi dalam jumlah yang rendah dan tumbuh dengan cepat.
6. Halodule pinifolia
Berdaun pendek panjang rata-rata kisaran 40-80 mm, berdaun panjang kira-kira kisaran 60-166 mm, habitatnya mendiami daerah dari yang terendah pasang surut ke zona subtidal atas dengan dasar berpasir dan berlumpur di teluk yang terlindung dan terumbu karang. Ini juga telah ditemukan di rawa bakau namun pada umumnya ditemukan dalam lumpur lunak bersama dengan ovalis halophila dan lumpur kompak bersama-sama dengan rotundata Cymodocea.
7. Halophila tricostata
Cirinya : pucuk egak dengan panjang 8-18 cm, daun dengan pembuluh darah, ditemukan di subtidal kedalaman (>10 m), endemik Queensland, Australia.
8. Cymodocea rotundata
Cirinya : lebar daun 2-4 mm, daun berbentuk lengkung, ujung daun halus, ditemukan pada rataan terumbu dangkal.
9. Thalassia hemprichii (TH)
Cirinya : bar hitam pendek sel tanin di helai daun, tebal rimpang dengan bekas luka antara tunas, daun berbentuk melengkung panjangnya 10-40 cm.
10. Thalassodendron ciliatum (TC)
Cirinya : cluster daun melengkung seperti pita pada akhir sebuah batang tegak, ujung daun bergigi, sangat digulung, akar bercabang, biasanya ditemukan di daerah berbatu dengan puncak terumbu kuat.
11. Enhalus acoroides
Cirinya : panjang pita (daun) 30-150 cm, rimpang tebal dan panjang, ditemukan pada daerah dangkal/pasir intertidal/dataran lumpur (sering berdekatan dengan dengan hutan mangrove)
12. Zostera capricorni (ZC)
Cirinya : daun tumbuh langsung dari rimpang yaitu tidak ada batang, ditemukan di lumpur dangkal dan pasang surut/dataran pasir.
Sekian artikel yang saya tulis, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang membutuhkannya. Amin
Baca juga artikel Terumbu Karang
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau titip link, akan dimasukan ke folder SPAM.
Berkomentarlah sesuai dengan judul postingan. Terimakasih