Bencana Hidrometeorologi: Angin- lanjutan arikel mengenai bencana hidrometeorologi yang dibahas kali ini mengenai bencana angin, mungkin kalian mengetahui angin, angin adalah udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu/temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Jenis angin yang sifatnya meruksak adalah topan, puting beliung dan badai. Penyebabnya adalah perbedaan tinggi rendahnya tekanan di udara sebagaimana definisi angin tadi.
Faktor-faktor terjadinya angin
1. Gradien Barometris, yaitu bilangan yang menunjukan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan anginya.
2. Lokasi, kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis khatulistiwa.
3. Tinggi Lokasi, semakin tinggi lokasi semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara.
4. Waktu, angin bergerak lebih cepat dari pada sing hari dan sebaliknya malam hari
Mekanisme Perusakan : Merusak di permukaan (permukaan dan fasilitas umum)
Kajian Bahaya : data curah hujan periode, pemetaan potensi
Gejala dan Peringatan Dini : dimulai dengan datangya angin yang terus menerus membesar kekuatannya
Parameter : kecepatan angin
Komponen yang terancam : Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Strategi Mitigasi dan Upaya Penanggulangan Bencana : Pembangunan pemukiman tahan terhadap angin
Sekian artikel yang saya tulis, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang membutuhkannya. Amin.
Baca juga artikel 3 Bencana Hidrometeorologi: Kekeringan
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau titip link, akan dimasukan ke folder SPAM.
Berkomentarlah sesuai dengan judul postingan. Terimakasih