Bencana Geologi: Longsor- Lanjutan dari artikel yang mengenai bencana geologi, untuk yang dibahas kali ini tentang longsor. Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau bantuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau bantuan penyusun lereng tersebut. Penyebabnya yaitu faktor pengontrol gangguan kestabilan lereng (morfologi), proses pemicu longsoran (air, getran, dan beban)
Mekanisme perusakan
1. Gerakan tanah atau longsor merusakkan jalan, pipa dan kabel baik akibat gerakan di bawahnya atau karena penimbunan material hasil longsoran.
2. Rekahan pad tanah menyebabkan fondasi bangunan terpisah dan menghancurkan utilitas lainnya didalam tanah
3. Runtuhan batuan (rockfalls) yang berupa luncuran batuan dapat menerjang bangunan atau permukiman dibawahnya.
Kajian Bahaya :
1. Indentifikasi morfologi dan endapan - endapan longsor masa lalu dengan metoda geologi teknik atau geoteknik, untuk memperhitungkan kemungkinan kejadian longsor kembali yang mengancam atau prasarana penting
2. Indentifikasi faktor pengontrol yang dominan mengganggu kestabilan lereng, serta kemungkinan faktor pemicu seperti gempa bumi, badai atau hujan deras, dsb.
3. Pemetaan geologi, topografi dan geohidrologi untuk mengetahui stratigrafi lereng, mengetahui jenis tanah dan bantuan penyusun lereng dan sifat keteknikannya, serta mengetahui sebaran tanah atau batuan tersebut
4. Indentifikasi pemanfaatan lahan yang berupa daerah tanah urungan, timbunan smpah atau tanah.
Gejala dan Peringatan Dini :
1. Muncul retakan memanjang atau lengkung pada tanah atau pada konstruksi bangunan
2. Terjadi penggembungan pada lereng atau pada tembok penahan
3. Terdengar suara gemuruh atau suara ledakan dari atas lereng
Parameter :
1. Volume material yang bergerak atau longsor (m³)
2. Luas daerah yang terkubur (m²)
3. Kecepatan gerakan (cm/hari, m/jam)
4. Ukuran bongkahan (diameter, berat, volume)
Komponen yang terancam :
1. Permukiman yang dibangun pada lereng yang terjal dan tanah yang lunak, atau dekat tebing sungai
2. Jalan dan prasarana komunikasi yang melintasi lembah dan perbukitan
3. Struktr bangunan dengan fondasi tidak menyatu
Srategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana :
1. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan permukiman dan fasilitas utama lainnya
2. Meningkatkan atau memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah (fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng untuk menguras air dalam lereng ke luar lereng)
3. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diselingi dengan tanaman - tanaman yang lebih pendek dan ringan, dibagian dasar ditanam rumput)
4. Pembuatan taggul penahan untuk reruntuhan batuan (rock fall)
Sekian artikel yang saya tulis, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang membutuhkannya. Amin.
Baca juga artikel 4 Bencana Geologi: Tsunami
2. Luas daerah yang terkubur (m²)
3. Kecepatan gerakan (cm/hari, m/jam)
4. Ukuran bongkahan (diameter, berat, volume)
Komponen yang terancam :
1. Permukiman yang dibangun pada lereng yang terjal dan tanah yang lunak, atau dekat tebing sungai
2. Jalan dan prasarana komunikasi yang melintasi lembah dan perbukitan
3. Struktr bangunan dengan fondasi tidak menyatu
Srategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana :
1. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan permukiman dan fasilitas utama lainnya
2. Meningkatkan atau memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah (fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng untuk menguras air dalam lereng ke luar lereng)
3. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diselingi dengan tanaman - tanaman yang lebih pendek dan ringan, dibagian dasar ditanam rumput)
4. Pembuatan taggul penahan untuk reruntuhan batuan (rock fall)
Sekian artikel yang saya tulis, semoga bermanfaat bagi yang membaca dan yang membutuhkannya. Amin.
Baca juga artikel 4 Bencana Geologi: Tsunami
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau titip link, akan dimasukan ke folder SPAM.
Berkomentarlah sesuai dengan judul postingan. Terimakasih